Senin, 11 November 2013

Perbedaan Pertanian Tradisional dan Pertanian Modern



 Pertanian Tradisional

      Pertanian Tradisional adalah pertanian yang akrab lingkungan karena tidak memakaipestisida.Akan tetapi,produksinya tidak mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus bertambah.Untuk mengimbangi kebutuhan pangan tersebut,perlu diupayakanpeningkatan produksi yang kemudian berkembang system pertanian konvensional.

 CIRI-CIRI PERTANIA TRADISIONAL :
  1. Produksi pertanian dan konsumsi sama banyaknya dan hanya satu, dua ataubeberapa tanaman saja yang di jadikan sumber pokok bahan mlakanannya.
  2. Produksi dan Produktivitas rendah karena hanya menggunakan peralatan yang sangat sederhana.
  3. Penanaman atau penggunaan modal hanya sedikit sekali.
  4. Tanah dan tenaga kerja manusia merupakan faktor dominan    
  5. Bersifat tidak menentu.





Pertanian Modern

Labels: Manajemen, Manajemen Pangan, Manajemen Pertanian
pertanian modern
Sobat blogger kali ini saya akan sharing tentang Manajemen Pertanian Modern. Ok lansung saja kita simak yang berikut ini:
Manajemen Pertanian Modern adalah Usaha-usaha Meningkatkan Hasil Pertanian dengan cara-cara modern. berikut yang dapat dilakukan dalam




Manajemen Pertanian Modern :
 1. Intensifikasi Pertanian

Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Intensifikasi pertanian banyak dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang memiliki lahan pertanian sempit.
Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan program Panca Usaha Tani, yang kemudian dilanjutkan dengan program sapta usaha tani. Adapun sapta usaha tani dalam bidang pertanian meliputi kegiatan sebagai berikut :


  • Pengolahan tanah yang baik
  • Pengairan yang teratur
  • Pemilihan bibit unggul
  • Pemupukan
  • Pemberantasan hama dan penyakit tanaman
  • Pengolahan pasca panen
  • pengairan yang teratur  menyemprot hama


2. Ekstensifikasi Pertanian

Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru,misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut.
Ekstensifikasi pertanian banyak dilakukan di daerah jarang penduduk seperti di luar Pulau Jawa, khususnya di beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya.

3. Diversifikasi Pertanian

Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.
Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.

4. Mekanisasi Pertanian

Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern. Mekanisasi pertanian banyak dilakukan di luar Pulau Jawa yang memiliki lahan pertanian luas. Pada program mekanisasi pertanian, tenaga manusia dan hewan bukan menjadi tenaga utama.

5. Rehabilitasi Pertanian

Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.
Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, pemerintah menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia
Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan berbagai paket program yang diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970. Kemudian disusul dengan program intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus) dan Supra Insus yang bertujuan meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan.
Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang proses produksi pertanian.
Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan antara lain dengan cara :


  • Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah
  • Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya.
  • Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.



  

7 komentar:

  1. artikelnya bagus.. kalo bisa sering update lagi ya mbak biar makin bermanfaat ilmunya.. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi alangkah bagusnya juga dengan disertai tempat contoh lahanyaa ...

      Hapus
  2. Artikelnya lumayan bagus
    Semoga bermamfaat ya mbak...

    BalasHapus
  3. Artikelnya lumayan bagus
    Semoga bermamfaat ya mbak...

    BalasHapus
  4. Kalau bisa lebih dirinci agar lebih jelas perbedaan pengelolaan tradisional dan modernnya. karena modernisasi muncul diawali oleh tradisional jadi nampak history nya. semoga bermanfaat bagi sejak siswa paling awal.

    BalasHapus
  5. Layanan Pendanaan Le_Meridian melampaui dan melampaui persyaratan mereka untuk membantu saya dengan pinjaman saya yang saya gunakan memperluas bisnis farmasi saya, Mereka adalah permata yang ramah, profesional, dan mutlak untuk bekerja dengan. Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman untuk dihubungi. Email..lfdsloans @ lemeridianfds.com Atau lfdsloans@outlook.com.WhatsApp ... 19893943740.

    BalasHapus